Rabu, 16 Januari 2013

For You I Pray


Suatu hari aku duduk bersama Tuhan. Kami duduk di sebuah bangku panjang di taman. Hari ini cuaca indah sekali. Kami berbincang tentang apa yang sudah kami lalui hari ini.
Tuhan bertanya padaku “AnakKU bagaimana pergumulanmu hari ini?”
“BAPA terimakasih bersamaMU ku dapat lewati semuanya.” jawabku

Lalu entah mengapa tiba-tiba sesuatu membuatku sadar dan ingin bertanya pada Tuhan.
Jujur...Sebenarnya aku malu tapi aku coba beranikan diri untuk bertanya padaNYA.

“Bapa bolehkah aku bertanya?!“
Lalu Tuhan menjawab, seringaiNYA seolah DIA tau apa yang akan ku tanyakan.
“tentu anakKU, engkau boleh bertanya apa saja padaku.” Jawab Tuhan
“Bapa siapakah pasangan hidupku?”

Mendengar perkataanku, senyum Tuhan semakin lebar, IA tidak menjawab.
IA mengajakku ke suatu tempat. Aku sebenarnya bingung, namun aku percaya padaNYA jadi aku ikuti saja DIA. Ia membawaku ke sebuah ruangan dengan lemari besar berjajar. DibukaNYA salah satu lemari besar itu. IA mengambil beberapa barang dari dalamnya. Ia memberikan aku 2 buah pom-pom warna warni, lalu IA memberikan aku sebuah baju seragam basket dengan sebuah nomor punggung. Didandaninya aku seperti seorang supporter, di lukisnya pipiku sebuah bendera dari sebuah tim. Dan lucunya Tuhanpun berdandan begitu rupa. Ia memakai ikat kepala bertuliskan kata ‘SMANGAD’. Namun Tuhan tetap dengan jubah putihnya yang panjang, tidak memakai seragam basket sepertiku. Lalu Ia mengambil sebuah spanduk besar, Ia mengatakan kepadaku spanduk itu sudah lama IA buat, khusus untuk hari ini.

Kemudian di bawaNYA aku ke suatu tempat. Sebuah pertandingan basket sedang berlangsung di sana. Podium sudah terisi penuh oleh para supporter dari kedua tim. Namun ada 2 buah bangku kosong yang masih tersedia bagi kami. Ajaibnya bangku itu tertulis namaku dan nama Tuhan. Ternyata bangku itu memang sudah di sediakan bagi kami.Kami duduk di deretan tengah.

Akhirnya Tuhan berbicara kepadaku.
“kau tau anakKu, mengapa aku membawamu ke sini? AKU ingin tunjukkan siapa pasangan hidupmu. Hari ini engkau bergumul.Sama sepertimu, pasangan hidupmu saat ini juga sedang bergumul.Ia ada di sana dan pertandingan ini adalah pergumulannya.” Tuhan menunjuk kearah para pemain basket yang sedang bertanding di lapangan.

Lalu IA kembali melanjutkan perkataanNYA.“AnakKU…..setelah AKU beritahukan ini, apa yang ingin kau lakukan untuknya?” Tuhan bertanya
Spontan segera ku jawab pertanyaan Tuhan “BAPA aku ingin mendukungnya!!”

Mendengar jawabanku Tuhan mengedipkan mataNYA lalu melihat ke arah pompom yang aku genggam.
Aku mengerti sekarang mengapa Tuhan memberiku pompom ini dan mendandani aku begini rupa.
Lalu aku kembali bertanya.“Tuhan…..tapi siapa pasangan hidupku? Pemain yang mana Tuhan? Dan dari tim yang mana?”

Kembali Tuhan hanya tersenyum lalu melihatku dari depan ke belakang. Aku tersadar, aku memakai seragam sebuah tim dan ada nomor punggung di bajuku. Aku tahu sekarang pemain basket dengan nomor punggung yang sama dengan bajuku, dia lah pasangan hidupku. Aku tersenyum kearah Tuhan. Aku bahagia sekali, lalu aku berteriak kearah pemain basket itu
“Sayangku…..SEMANGAD….kamu bisa………. aku tahu kamu bisa……. aku mendukungmu…..Ayo Sayangku…… kamu pasti menang…..”

Di sampingku ku lihat Tuhan membentangkan sebuah spanduk bertuliskan ‘ANAKKU KAMU BISA!!’. Spanduk itu melayang sampai ke langit-langit, sampai setiap orang dapat melihatnya. Ajaib memang Tuhanku ini. ^^

Lalu TUHAN ikut berteriak-teriak “AnakKU kamu bisa….AYO kamu bisa….AKU percaya kamu bisa melakukannya….Ayo anakKU sayang menangkan pertandingan ini. Aku di sini ada bersamamu.”

Melihat tingkah Tuhan aku tersenyum dan tertawa, hal itu membuatku lebih bersemangad lagi. Aku terus berteriak dan loncat-loncat, dengan kedua pompomku, ku dukung dia
“Ayo sayang SMANGAD…..aku mendukungmu…dan lihatlah Tuhan di sampingku juga mendukungmu….SMANGAD….kami mendukungmu.....CAYO…!! ^^ “

Aku senang ada di sini untuk mendukungnya.Ku angkat pompomku tinggi-tinggi dan terus berteriak untuk mendukungnya. Namun tiba-tiba sesuatu membuatku terhenti…aku terdiam sejenak…lalu bekata pada Tuhan…
“BAPA aku tahu seseorang dengan nomor punggung yang sama seperti bajuku itulah pasangan hidupku.Tapi aku tidak dapat melihat wajahnya, dan aku tak dapat membaca namanya yang tertulis di seragamnya.Aku tetap tidak tahu siapa dia.”

Tuhan mendekat padaku dan berbisik “setelah pertandingan ini selesai, Aku akan pertemukan kalian.Suatu saat aku memiliki sebuah pertandingan untuk kalian menangkan, dan itulah pergumulan kalian nanti.”

Tuhan berhenti sejenak, ia memegang kedua bahuku, menarik napas dan kembali berkata
“AnakKU tunggulah waktuKU, AKU akan antarkan ia kepadamu. Dan AKU akan tepati janjiku untuk pertemukan kalian. AnakKU, AKU ingin bertanya, apakah kau menyesal dan merasa sia-sia sudah mendukungnya? Sudah berteriak-teriak untuknya?”

Ku jawab Tuhan sambil tersenyum
“tidak Tuhan…aku tidak menyesal. Aku senang melakukannya. Aku akan terus berteriak untuk mendukung dia. Aku akan terus memberinya semangad…walau aku tahu ia mungkin tak dapat mendengar suaraku saat ini. Namun aku memiliki Engkau Tuhan….KAU dapat sampaikan setiap teriakanku, setiap dukunganku,dan setiap kata SMANGAD dariku pada hatinya. Aku percaya ia dapat mendengarku dengan hatinya. Dan ia akan bersemangad karenanya.”

Mendengar perkataanku Tuhan memberikan kedua ibu jarinya ke arahku, berkedip sambil berkata
“itu baru anakKU” ^^



Tuhan aku tahu pasangan hidupku sama sepertiku saat ini sedang bergumul.
Maka aku ingin berdoa untuknya Tuhan untuk setiap pergumulannya.
Aku sangat mengasihinya walau saat ini ku belum tahu pasti siapa dia.
Aku tergerak untuk berdoa baginya.
Aku tahu ia membutuhkan doaku saat ini.
Dan ku tahu Tuhan, KAU dengar doaku.

Tuhan…mohon lingkupilah ia selalu dengan kasih setiaMU.
Anugerahkanlah ia kerendahan hati agar ia selalu dekat dan melekat padaMU, selalu mengandalkan Engkau setiap saat.
Berkatilah hidup rohaninya, relasinya denganMu…
Berkati hidup doanya ya Tuhan, buat ia haus akan Engkau. Berikan kerinduan yang besar untuk ia selalu datang kepadaMu melalui saat teduhnya, melalui hidup firmannya.

Berkati hidup mengerejanya dan hidup berkomunitasnya.
Berikan ia tempat yang sungguh menguatkan ia untuk semakin bertumbuh & tetap hidup di jalanMU.
Berikan ia hati yang tulus untuk melayaniMU & menyenangkan Engkau.

Berkatilah setiap pribadi yang ia kasihi. Berkatilah keluarganya, penuhi mereka dengan sukacitaMU. Anugerahkanlah KasihMU ya Tuhan dalam setiap pribadi keluarga ini, agar mereka dapat mengasihi satu sama lain dengan kasihMU. Kiranya namaMU semakin di tinggikan dalam keluarga ini.

Berkatilah tiap pergumulannya ya Tuhan…

Bila ia saat ini masih sekolah atau kuliah, aku mohon berilah ia semangad untuk belajar. Anugerahkanlah ia, hati seorang murid yang mau belajar dan mendengar. Buatlah ia mencintai setiap pelajaran yang di berikan. mampukan ia berprestasi di kelasnya ya Tuhan. Buatlah ia unik di antara teman-temannya dan buatlah ia berbeda di kelasnya. Karena ada Engkau dalam hatinya.

Bila ia sekarang bekerja, berkatilah pekerjaannya ya Tuhan. Buatlah ia jujur, tekun dan mempersembahkan yang terbaik untuk kemuliaanMU melalui pekerjaannya. Ijinkan ia menjadi kepala dan bukan ekor. Bentuklah ia menjadi seorang pemimpin yang baik, benar dan rendah hati di hadapanMU. Ku percaya KAU sudah perlengkapi ia dengan talenta, karakter, integritas dan segala hal yang ia butuhkan untuk ia mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

Berkatilah hidup relasinya. Berkatilah ia lebih lagi Tuhan, agar ia dapat menjadi berkat untuk setiap orang yang ia temui, menjadi berkat untuk sahabat-sahabatnya. Berkati juga setiap sahabatnya agar juga dapat memberkati hidupnya.

hibur ia bila ia sedang sedih sekarang, berikan kesembuhan bila ia sedang sakit, berikan ia kekuatan bila ia merasa lemah, berikan pengharapanMU bila ia putus asa. aku mohon buat ia mengandalkan Engkau dalam segala persoalan. ku percaya KasihMu dalam hidupnya tak dapat di renggut oleh siapapun atau dalam keadaan apapun. Tuhan mohon jagai hatinya selalu, untukMu dan untuk setiap rencanaMU.


Tuhan terimakasih bila KAU gerakan hatiku untuk berdoa baginya. Aku senang melakukannya. Aku akan terus melakukannya. Berkati pasangan hidupku Tuhan dimanapun ia berada sekarang. Ku percaya Engkau sudah penuhi ia dengan KasihMU, kasih yang engkau tanam dalam hatinya, yang KAU kehendaki untuk ia bagi bersamaku suatu hari nanti. Aku menunggu kehendakMU Tuhan bole terjadi atas kami.
Aku percaya janjiMU, Engkau yang akan antarkan ia dalam hidupku. Ia yang akan datang adalah satu pribadi yang sungguh-sungguh merasa terberkati karena kehadiranku dalam hidupnya. Aku tau Tuhan ia mungkin tidak sempurna,namun aku percaya dengan kelebihan dan kekurangannya, akupun semakin di berkati. Aku sungguh mengasihinya Tuhan, tidak hanya nanti tapi sejak hari ini.Karena aku ingin jadi berkat baginya. Maka Tuhan akupun mohon Engkau berkati aku lebih lagi, agar aku sungguh mampu menjadi berkat dalam hidupnya. Aku percaya Engkau sudah perlengkapi aku untuk menjadi pasangan hidup yang sepadan baginya.
BAPA....kehendakMUlah yang terjadi atas kami. AMIN


Tuhan terima kasih. Kisah cintaku akan seindah kasihMU ^^

FanFiction - You. Unexpected

Chapter 1 - You. Break My Soul.


Beika, 28 May 2012

“Ha-hallo…”
“apa?! Beneran dok? Yeeaayy..!!!”
Kebahagiaan terpancar dari wajah Ran. Setelah hampir 2bulan Shinichi koma dan ga boleh dikunjungi, akhirnya bisa dikunjungi juga. Ran langsung menelpon Yukiko Kudo ibu Shinichi.
“tante, apa dokter udah ngasih tau tentang keadaan Shinichi? Belum? Katanya dia udah bisa dijenguk dan udah sadar.! Iya! Yeeeaaayy..!!” ucap Ran sambil loncat-loncat sendiri di depan cermin.
“pokoknya, aku harus minta maap sama Shinichi.! Ini semua kan salah aku. Semoga dia masih mau ketemu aku.!”
= flashback =
Haido, 1 April 2012
Saat itu siang hari, saat Shinichi dan Ran pulang bareng. Seperti biasa, mereka pulang sama Sonoko yang dijemput Subaru pacar barunya. Jadi mereka naik mobil Lancer yang baru di beli Subaru minggu lalu. Sebelum itu mereka menjemput Conan yang sedang mengikuti ujian masuk SD.
Shinichi, Ran, dan Conan diturunkan di depan kantor Kogoro Mouri.
“Ran-neechaaaann..ayoo masuukk..nanti dimarahi pamaann” ucap Conan sambil menarik-narik rok Ran(keenakan tuh ==)
“Conaan..maap yaa. Hari ini, Ran akan pergi denganku. daaah” ucap Shinichi pada Conan dengan nada mengejek.
Akhirnya Shinichi dan Ran berjalan-jalan. Ran mengajak Shinichi ke Pusat Perbelanjaan Beika. Ran bilang, dia ingin mencari hadiah untuk ulang tahun Aoko, sahabatnya yang sudah lama ga berkunjung. Mereka mulai berjalan ke tempat baju. Tapi, Ran tidak mau ada Shinichi saat dia memilih baju, jadi dia mengusir Shinichi.
Setelah sekian lama Ran memilih baju, Shinichi pun menelponnya karna ga dateng-dateng. Sampe 6kali Shinichi nelpon, tapi tetep ga diangkat. Beberapa detik kemudian ada e-mail dari Ran. Katanya, “di sini gelap. Aku di mana?”
“RAN.!”
Shinichi lalu menelpon Ran dan tetep ga diangkat. Dia membalas e-mail Ran. Beberapa saat kemudian e-mail dari Ran datang lagi
“menyeramkan. Suaranyaa…menyeramkan. Gelap. Yang bisa kulihat hanya 195000”
‘Apa ini? Ah. Ada lagi.!’ batin Shinichi
“bunyinya seperti plastik yang beradu.!”
‘gelap? Suara? 195000? Palstik? Ran, tunggu aku’ batin Shinichi panic
Setelah 10menit Shinichi berpikir mondar mandir bolak balik maju mundur kanan kiri depan belakang (?) tiba-tiba e-mail dari Ran datang lagi.
‘tolong aku.! Aku kehabisan napas.!’

Shinichi’s POV
Ran. Tunggu aku. Aku tidak akan membiarkanmu menderita. Aku berjanji.!
Hmm…coba kita pikir ulang. Dia berada di tempat gelap, dan hanya satu yang bisa dia lihat, yaitu ‘195000’ dia juga mendengar suara plastic beradu dan yang terakhir tempat itu sesak.
Hmm…
!!!
Jangan-jangan.!!
Ya. Pasti di sana.! Gudang.! Aku langsung berlari menerobos ke bagian pakaian wanita di lantai 3.

End of Shinichi POV
Saat Shinichi sedang berlari menuju bagian pakain wanita, ternyata escalator sedang macet dan lift sedang dalam perbaikan. Jadi Shinichi harus menaiki tangga. Dan ternyata di ujung tangga itu, Ran sedang menunggunya. Ya. Ran tidak bener-bener diculik. Tapi Shinichi belum menyadarinya. Sampai akhirnya saat tinggal 10 anak tangga lagi menuju Ran, Shinichi…
“R-Ran.!”
Shinichi sudah melihat Ran di ujung tangga. Karna dia girang bercampur heran, kaget dan bingung Shinichi berlari sekencang-kencangnya. Dan ternyata, latainya basah dan tanpa disadari Shinichi…terjatuh. Lebih tepatnya terpeleset berguling guling guling guling guling guling guling guling guling guling guling guling dan mendarat (?) di lantai dasar. Ran langsung mengejarnya turun ke bawah. Dan saat ke bawah dia melihat Shinichi yang sudah bersimbah darah yang mengalir dari kepalanya dan tangannya yang lecet. Ran menaruh kepala Shinichi di pangkuannya sambil memanggil ambulance dengan terisak-isak.

#NowPlaying : Avril Lavigne – When You’re Gone (hmm..menurut author sih lagunya cocok sama ceritanya. Jujur kalo denger lagu ini, pasti nangis.. :’( loh kenapa jadi curcol? Okay back to the story…sorry ng.iklan dikit ._.v)

Rumah Sakit Pusat Kota Haido
“mana Shin-chan, Ran-chan?” wanita dengan wajah yang sekarang sudah kuyu dan layu karna habis menangis.
“e…S-Shinichi a-ada d-di da-dalam ru-ruang UGD”
“APA? SHIN-CHAN ADA DI UGD??!! DIA GA COCOK ADA DI UGD!! AYO RAN-CHAN.!! IKUT  AKU.!!” Ucap wanita blonde itu sambil tangan kanannya menarik tangan Ran dan tangan kirinya mengelap ingusnya yang daritadi mengalir sampai  ke mulutnya.
“maaf dokter. Tapi sepertinya saya harus menjelaskan sesuatu hal. Shinichi memiliki sebuah penyakit, dan kalo hanya ditaruh di ruang UGD, Shin-ch—maksudnya Shinichi, bisa meninggal dalam waktu sekejap” jelas Chikage kepada dokter yang langsung di sambut dengan “APAAHH??!!” yang begitu lebar dari Ran dan sang dokter.
Akhirnya dokter pun memasukan Shinichi ke ruang ICU. Dokter khusus pun melarang Yukiko dan Ran untuk masuk. Mereka pun memilih untuk duduk di luar ruang ICU dengan harap harap cemas.
‘kalau tidak salah, dokter tadi kan…siapa ya?’ batin Ran sambil mengingat-ingat wajah dokter tadi.
“a-anoo…kenapa Shinichi bisa meninggal kalau tidak cepat-cepat di bawa ke ruang ICU?” Tanya Ran hati-hati
“sebenernya, dia selama ini…sakiiitt..hiks..hiks..hiks” jawabnya sambil menagis
“sakit?” jawab Ran sambil menenangkan Chikage
“iya…dia sakit…dia sakit ‘Leukimia’ a.k.a kanker darah”
Ran hanya terdiam. Matanya mulai berkaca-kaca. “benarkah? Sejak kapan? “
“sejak kelas 6SD. Shinichi terjatuh dari kasurnya, tangannya sedikit luka tergores. Aku mengobatinya dan setelah darahnya udah mulai hilang kami pun nggak merhatiin luka di tangannya itu. Tapi tiba-tiba di lantai banyak tetesan darah. Dan saat makan siang, meja makan tiba-tiba penuh dengan darah. Akhirnya kami membawa Shin-chan ke Rumah Sakit. Di perjalanan, Shinichi menadahi (?) darahnya dengan baskom kecil. Dan kamu tau apa yang terjadi sesampainya di Rumah sakit? Darahnya udah meluber a.k.a baskom itu udah ga bisa nahan banyaknya darah sShinichi a.k.a lagi, udah KEPENUHAN.! Kamu bisa bayangin kan Ran-chan? Dan dari situ dia di diagnosis sakit Leukimia dan lagi di vonis umurnya kurang dari 2bulan karna sakitnya udah stadium akhir.! Tapi ternyata dari situ, Shinichi berusaha dan membuktikan bahwa dia bisa hidup lebih dari perkiraan dokter. Dan bener aja. Dia bisa. Tante selalu takut dia kenapa-kenapa makanya tante pengen dia tinggal di Amerika. Tapi dia ngotot ga mau pergi. Dasar laki-laki.!”
“hmm…yang sabar ya..aku yakin Shin-kun pasti bisa.!”
‘shinichi…berjuanglah’
= End of FlashBack =
Ran sedang sibuk di dapur. Membuat kue untuk Shinichi. Kue tart penuh cinta, sekaligus sebagai permohonan maafnya. Karna sebenarnya saat itu, Ran tidak benar-benar di culik! #sweatdrop. Ternyata dia hanya ingin menjahili Shinichi. Karna saat itu adalah April Mop. ‘habis…Shinichi selalu saja berhasil mengerjaiku setiap April Mop’ batin Ran saat itu. Kue tart bertuliskan “Gomennasai Kudou Shinichi.!” Itu dia bawa ke kamarnya selagi dia memilih baju dan merias wajah.
“nah, selesai.!”
Ran pun berangkat jam 5sore saat jam besuk. Dengan mengenakan dress selutut berwarna pink yang saaaaannggaat cocok dengannya. Sambil membawa kotak berpita merah berisi kue tart.
‘2 bulan berlalu, semoga Shinichi masih mengingatk—‘
“Ran.! Mau kemana kau?” suara berat itu ternyata berasal dari pria berkumis yang terlihat sangat dekil karna menganggur.
“aku akan menjenguk Shinichi, Otoo-san” jawab Ran kepada orang yang tidak lain dan tidak bukan adalah ayahnya.
“untuk apa menjenguk detektif gadungan dan ingusan itu hah?”
“dia sudah sadar dari komanya. Pokonya aku akan berangkat.! Untuk makan malam sudah aku siapkan. Aku pergi~”
~( ‘c’)/\(‘c’ )~|~( ‘c’)/\(‘c’ )~
Akhirnya sampai, Rumah Sakit Pusat Kota Haido. ran bertanya kepada suster di mana ruang ICU. Tiba-tiba
“Ran?!” seorang dokter berambut kecoklatan berkacamata menghampirinya
“D-Dokter Araide? Sudah lama tidak berjumpa~”
“iya…tumben ke Rumah Sakit. Ada apa?”
“aku mau menjenguk Shinichi”
“ooh…ayo aku antar~”
~( ‘c’)/\(‘c’ )~|~( ‘c’)/\(‘c’ )~
“nah, dari sini tinggal lurus terus. Maap ga bisa nganter sampe sana. Ada pekerjaan yang harus dikerjakan” ucap Dr. araide sambil berlalu. Dia adalah dokter khusus Shinichi yang hampir dia lupain dulu.
“Ha’i. Arigatou~”
Ternyata masih cukup jauh untuk mencapai ruang ICU. Ran bener-bener ga sabar buat ketemu Shinichi. Setelah 2bulan lebih dikekang dan ga boleh ketemu. Wajahnya berseri-seri. Bener-bener bahagia.
“nah, ini ruangan Shinichi. Aduuuhh…dag dig dug hatikuuu~” ucap Ran sambil membuka pintu perlahan setelah sebelumnya mengetuk pintu.
Dan ternyata…
ternyata…
pemandangan yang bener-bener menyakitkan.!
Shinichi sedang berpelukan.!
Dan wanita itu adalah …
“S-Shinichi…” gadis berambut panjang itu tak kuasa menahan tangisnya. Lelaki yang ditunggunya selama ini, berpelukan dengan perempuan lain. Perempuan berambut coklat pendek.
“R-Ran” jawab Shinichi gelagapan karna kaget dan takut
“ooh…jadi ini yang namanya Ran. Ran Mouri? Cantik ya? Pantes Shinichi tidak mau melepaskanmu. Kenalkan, aku Shiho Miyano” ucap gadis berpakaian sangat minim yang memperlihatkan belahan buah dadanya sambil mengulurkan tangan pada Ran.
“kenapa kamu ada di sini? S-Siapa kamu?” Tanya Ran yang sudah tidak bisa menahan tangisnya
“kan sudah kubilang, aku Shiho Miyano. Kenapa aku ada di sini? Haha. Pertanyaan yang konyol. Terserah lah aku mau ngapain di sini. Aku kan pacar Shin-kun~” jawabnya sambil memeluk Shinichi.
“p-pacar? Apa itu benar? Shinichi jawab.! Apa itu benar?”
“maap aku belum memberitahumu. I-iya. D-Dia pacarku” jawab Shinichi dengan merasa bersalah
Ran langsung keluar dan berlari menjauh dari ruangan Shinichi dan dari rumah sakit itu. Hatinya terasa teriris-iris. Orang yang di nantikan selama ini mengkhianatinya. Orang yang membuatnya menolak lamaran Dr. Tomoaki Araide dan Heiji Hattori. Semuanya ditolak hanya demi Shinichi. Menyakitkan. Penyesalan berkecamuk di dadanya. Ran langsung sampai di sebuah taman sambil melihat matahari terbenam. Kue tart yang dia buat dengan cinta, sekarang dia tangisi. Dia menghapus tulisan ‘Gomennasai Kudou Shinichi.!’ Dengan jarinya.

#NowPlaying : Rihanna – California King Bed (ga tau kenapa pengen ngetik judul lagu ini..walaupun mungkin liriknya ga cocok sama ceritanya, tapi nadanya kayanya bisa bikin nangis..klo author sih sering nangis denger lagu ini :’( kenapa jadi curcol (again)? Okay..lanjut cerita deh ;))

“kenapa dihapus Ran-neechan~?” suara yang dia kenal menyapanya dari belakang. Membuyarkan beribu khayalan tentang Shinichi. Ran menghapus air matanya.
“Ran-neechan menangis?” Tanya bocah itu lagi
“ah…tidak. Aku tidak menangis. Hanya saja…” Ran teringat saat-saat wanita brengsek itu memeluk Shinichi. Sakit rasanya.!
“Hanya saja?”
“ah. Ga apa-apa. Conan, kamu mau kue. Nih, aku bikin kue tart. Tadinya mau aku kasih ke seseorang. Tapi, orang itu…ah, sudah lah. nih~” jawab Ran menghapus air matanya.
“teman-teman aku punya kue nih.! Buatan khusus Ran-neechan untuk kita” ucap Conan kepada teman-temannya melalui lencana ‘Detective Boys’. Dalam sekejap keempat bocah itu menghampiri Ran dan Conan.
“waaahh…Ran-neechaaan keliatannya enaakk >w<” komentar Genta saat baru saja datang di sana
“ayo dimakan. Ini untuk kalian berlima.!” Jawab Ran dengan bahagia
“untuk kelompok Detective Cilik.! Arigatooouu Ran-neechaaan.!” Ucap mereka kompak dan memakan kue tartnya.
‘aku merasa lebih bahagia bersama mereka. Shinichi. Kau hanya masa lalu bagiku’ batin Ran menguatkan dirinya.

~( ‘c’)/\(‘c’ )~|~( ‘c’)/\(‘c’ )~

*tokk…tokk…tokk*
‘siapa ya?’ batin Ran sambil berjalan ke arah pintu. Dan saat membuka pintu—
“hai Mouri-san..” sapa wanita yang wajahnya takkan pernah dilupakan oleh Ran. Saat melihatnya, Ran langsung menutup kembali pintunya tapi ditahan Shiho.
“menurutku, kurang sopan kalau wanita tiba-tiba pergi dari kamar orang tanpa berpamitan. Dan yang kedua, kurang sopan juga kalau ada tamu di depan pintu tanpa diajak masuk langsung menutup pintunya begitu saja”
.
.
.
okay..gimana chap 1 nya? chap 2 bakal update segeraaa..!!
arigatou~

by : Veronica Nova Ristiana (_cavana_)

#horror? for @kisahhorror


nih min @kisahhorror..walaupun keliatannya gambarnya tuh biasa aja dan terkesan ga horror tapi lemari ini cukup bikin gua ga berani tidur dengan lampu mati. pintu lemari ini emang ga bisa nutup. udah berusaha ditutup ujung-ujungnya tetep aja ngebuka. aneh kan? kadang kalo gua abis pulang sekolah dan lagi capek banget, gua sering ngeliat ada benda item keluar dari celah pintunya di paling bawah. pas udah agak konsen benda itu udah ilang. dan lagi, gua pernah ngedenger suara kresek kresek dari dalem situ. entah ada apanya.

@Nova_Ristiana