Beika,
28 May 2012
“Ha-hallo…”
“apa?!
Beneran dok? Yeeaayy..!!!”
Kebahagiaan
terpancar dari wajah Ran. Setelah hampir 2bulan Shinichi koma dan ga boleh
dikunjungi, akhirnya bisa dikunjungi juga. Ran langsung menelpon Yukiko Kudo ibu Shinichi.
“tante,
apa dokter udah ngasih tau tentang keadaan Shinichi? Belum? Katanya dia udah
bisa dijenguk dan udah sadar.! Iya! Yeeeaaayy..!!” ucap Ran sambil
loncat-loncat sendiri di depan cermin.
“pokoknya,
aku harus minta maap sama Shinichi.! Ini semua kan salah aku. Semoga dia masih
mau ketemu aku.!”
=
flashback =
Haido,
1 April 2012
Saat
itu siang hari, saat Shinichi dan Ran pulang bareng. Seperti biasa, mereka
pulang sama Sonoko yang dijemput Subaru pacar barunya. Jadi mereka naik mobil
Lancer yang baru di beli Subaru minggu lalu. Sebelum itu mereka menjemput Conan
yang sedang mengikuti ujian masuk SD.
Shinichi,
Ran, dan Conan diturunkan di depan kantor Kogoro Mouri.
“Ran-neechaaaann..ayoo
masuukk..nanti dimarahi pamaann” ucap Conan sambil menarik-narik rok
Ran(keenakan tuh ==)
“Conaan..maap
yaa. Hari ini, Ran akan pergi denganku. daaah” ucap Shinichi pada Conan dengan
nada mengejek.
Akhirnya
Shinichi dan Ran berjalan-jalan. Ran mengajak Shinichi ke Pusat Perbelanjaan
Beika. Ran bilang, dia ingin mencari hadiah untuk ulang tahun Aoko, sahabatnya
yang sudah lama ga berkunjung. Mereka mulai berjalan ke tempat baju. Tapi, Ran
tidak mau ada Shinichi saat dia memilih baju, jadi dia mengusir Shinichi.
Setelah
sekian lama Ran memilih baju, Shinichi pun menelponnya karna ga dateng-dateng.
Sampe 6kali Shinichi nelpon, tapi tetep ga diangkat. Beberapa detik kemudian
ada e-mail dari Ran. Katanya, “di sini gelap. Aku di mana?”
“RAN.!”
Shinichi
lalu menelpon Ran dan tetep ga diangkat. Dia membalas e-mail Ran. Beberapa saat
kemudian e-mail dari Ran datang lagi
“menyeramkan.
Suaranyaa…menyeramkan. Gelap. Yang bisa kulihat hanya 195000”
‘Apa
ini? Ah. Ada lagi.!’ batin Shinichi
“bunyinya seperti plastik yang beradu.!”
‘gelap? Suara? 195000? Palstik? Ran,
tunggu aku’ batin Shinichi panic
Setelah 10menit Shinichi berpikir mondar
mandir bolak balik maju mundur kanan kiri depan belakang (?) tiba-tiba e-mail
dari Ran datang lagi.
‘tolong aku.! Aku kehabisan napas.!’
Shinichi’s POV
Ran. Tunggu aku. Aku tidak akan
membiarkanmu menderita. Aku berjanji.!
Hmm…coba kita pikir ulang. Dia berada di
tempat gelap, dan hanya satu yang bisa dia lihat, yaitu ‘195000’ dia juga
mendengar suara plastic beradu dan yang terakhir tempat itu sesak.
Hmm…
!!!
Jangan-jangan.!!
Ya. Pasti di sana.! Gudang.! Aku langsung
berlari menerobos ke bagian pakaian wanita di lantai 3.
End of Shinichi POV
Saat Shinichi sedang berlari menuju bagian
pakain wanita, ternyata escalator sedang macet dan lift sedang dalam perbaikan.
Jadi Shinichi harus menaiki tangga. Dan ternyata di ujung tangga itu, Ran
sedang menunggunya. Ya. Ran tidak bener-bener diculik. Tapi Shinichi belum
menyadarinya. Sampai akhirnya saat tinggal 10 anak tangga lagi menuju Ran,
Shinichi…
“R-Ran.!”
Shinichi sudah melihat Ran di ujung
tangga. Karna dia girang bercampur heran, kaget dan bingung Shinichi berlari
sekencang-kencangnya. Dan ternyata, latainya basah dan tanpa disadari
Shinichi…terjatuh. Lebih tepatnya terpeleset berguling guling guling guling
guling guling guling guling guling guling guling guling dan mendarat (?) di lantai
dasar. Ran langsung mengejarnya turun ke bawah. Dan saat ke bawah dia melihat
Shinichi yang sudah bersimbah darah yang mengalir dari kepalanya dan tangannya
yang lecet. Ran menaruh kepala Shinichi di pangkuannya sambil memanggil
ambulance dengan terisak-isak.
#NowPlaying : Avril Lavigne – When You’re Gone
(hmm..menurut author sih lagunya cocok sama ceritanya. Jujur kalo denger lagu
ini, pasti nangis.. :’( loh kenapa jadi curcol? Okay back to the story…sorry
ng.iklan dikit ._.v)
Rumah Sakit Pusat Kota Haido
“mana Shin-chan, Ran-chan?” wanita dengan
wajah yang sekarang sudah kuyu dan layu karna habis menangis.
“e…S-Shinichi a-ada d-di da-dalam ru-ruang
UGD”
“APA? SHIN-CHAN ADA DI UGD??!! DIA GA
COCOK ADA DI UGD!! AYO RAN-CHAN.!! IKUT
AKU.!!” Ucap wanita blonde itu sambil tangan kanannya menarik tangan Ran
dan tangan kirinya mengelap ingusnya yang daritadi mengalir sampai ke mulutnya.
“maaf dokter. Tapi sepertinya saya harus
menjelaskan sesuatu hal. Shinichi memiliki sebuah penyakit, dan kalo hanya
ditaruh di ruang UGD, Shin-ch—maksudnya Shinichi, bisa meninggal dalam waktu
sekejap” jelas Chikage kepada dokter yang langsung di sambut dengan
“APAAHH??!!” yang begitu lebar dari Ran dan sang dokter.
Akhirnya dokter pun memasukan Shinichi ke
ruang ICU. Dokter khusus pun melarang Yukiko dan Ran untuk masuk. Mereka pun
memilih untuk duduk di luar ruang ICU dengan harap harap cemas.
‘kalau tidak salah, dokter tadi kan…siapa
ya?’ batin Ran sambil mengingat-ingat wajah dokter tadi.
“a-anoo…kenapa Shinichi bisa meninggal
kalau tidak cepat-cepat di bawa ke ruang ICU?” Tanya Ran hati-hati
“sebenernya, dia selama
ini…sakiiitt..hiks..hiks..hiks” jawabnya sambil menagis
“sakit?” jawab Ran sambil menenangkan
Chikage
“iya…dia sakit…dia sakit ‘Leukimia’ a.k.a
kanker darah”
Ran hanya terdiam. Matanya mulai
berkaca-kaca. “benarkah? Sejak kapan? “
“sejak kelas 6SD. Shinichi terjatuh dari
kasurnya, tangannya sedikit luka tergores. Aku mengobatinya dan setelah
darahnya udah mulai hilang kami pun nggak merhatiin luka di tangannya itu. Tapi
tiba-tiba di lantai banyak tetesan darah. Dan saat makan siang, meja makan
tiba-tiba penuh dengan darah. Akhirnya kami membawa Shin-chan ke Rumah Sakit.
Di perjalanan, Shinichi menadahi (?) darahnya dengan baskom kecil. Dan kamu tau
apa yang terjadi sesampainya di Rumah sakit? Darahnya udah meluber a.k.a baskom
itu udah ga bisa nahan banyaknya darah sShinichi a.k.a lagi, udah KEPENUHAN.!
Kamu bisa bayangin kan Ran-chan? Dan dari situ dia di diagnosis sakit Leukimia
dan lagi di vonis umurnya kurang dari 2bulan karna sakitnya udah stadium
akhir.! Tapi ternyata dari situ, Shinichi berusaha dan membuktikan bahwa dia
bisa hidup lebih dari perkiraan dokter. Dan bener aja. Dia bisa. Tante selalu
takut dia kenapa-kenapa makanya tante pengen dia tinggal di Amerika. Tapi dia
ngotot ga mau pergi. Dasar laki-laki.!”
“hmm…yang sabar ya..aku yakin Shin-kun
pasti bisa.!”
‘shinichi…berjuanglah’
= End of FlashBack =
Ran sedang sibuk di dapur. Membuat kue
untuk Shinichi. Kue tart penuh cinta, sekaligus sebagai permohonan maafnya.
Karna sebenarnya saat itu, Ran tidak benar-benar di culik! #sweatdrop. Ternyata
dia hanya ingin menjahili Shinichi. Karna saat itu adalah April Mop.
‘habis…Shinichi selalu saja berhasil mengerjaiku setiap April Mop’ batin Ran
saat itu. Kue tart bertuliskan “Gomennasai Kudou Shinichi.!” Itu dia bawa ke
kamarnya selagi dia memilih baju dan merias wajah.
“nah, selesai.!”
Ran pun berangkat jam 5sore saat jam
besuk. Dengan mengenakan dress selutut berwarna pink yang saaaaannggaat cocok
dengannya. Sambil membawa kotak berpita merah berisi kue tart.
‘2 bulan berlalu, semoga Shinichi masih
mengingatk—‘
“Ran.! Mau kemana kau?” suara berat itu
ternyata berasal dari pria berkumis yang terlihat sangat dekil karna
menganggur.
“aku akan menjenguk Shinichi, Otoo-san”
jawab Ran kepada orang yang tidak lain dan tidak bukan adalah ayahnya.
“untuk apa menjenguk detektif gadungan dan
ingusan itu hah?”
“dia sudah sadar dari komanya. Pokonya aku
akan berangkat.! Untuk makan malam sudah aku siapkan. Aku pergi~”
~( ‘c’)/\(‘c’ )~|~( ‘c’)/\(‘c’
)~
Akhirnya sampai, Rumah Sakit Pusat Kota
Haido. ran bertanya kepada suster di mana ruang ICU. Tiba-tiba
“Ran?!” seorang dokter berambut kecoklatan
berkacamata menghampirinya
“D-Dokter Araide? Sudah lama tidak
berjumpa~”
“iya…tumben ke Rumah Sakit. Ada apa?”
“aku mau menjenguk Shinichi”
“ooh…ayo aku antar~”
~( ‘c’)/\(‘c’ )~|~( ‘c’)/\(‘c’
)~
“nah, dari sini tinggal lurus terus. Maap
ga bisa nganter sampe sana. Ada pekerjaan yang harus dikerjakan” ucap Dr.
araide sambil berlalu. Dia adalah dokter khusus Shinichi yang hampir dia lupain
dulu.
“Ha’i. Arigatou~”
Ternyata masih cukup jauh untuk mencapai
ruang ICU. Ran bener-bener ga sabar buat ketemu Shinichi. Setelah 2bulan lebih
dikekang dan ga boleh ketemu. Wajahnya berseri-seri. Bener-bener bahagia.
“nah, ini ruangan Shinichi. Aduuuhh…dag
dig dug hatikuuu~” ucap Ran sambil membuka pintu perlahan setelah sebelumnya
mengetuk pintu.
Dan ternyata…
ternyata…
pemandangan yang bener-bener menyakitkan.!
Shinichi sedang berpelukan.!
Dan wanita itu adalah …
“S-Shinichi…” gadis berambut panjang itu
tak kuasa menahan tangisnya. Lelaki yang ditunggunya selama ini, berpelukan
dengan perempuan lain. Perempuan berambut coklat pendek.
“R-Ran” jawab Shinichi gelagapan karna
kaget dan takut
“ooh…jadi ini yang namanya Ran. Ran Mouri?
Cantik ya? Pantes Shinichi tidak mau melepaskanmu. Kenalkan, aku Shiho Miyano”
ucap gadis berpakaian sangat minim yang memperlihatkan belahan buah dadanya
sambil mengulurkan tangan pada Ran.
“kenapa kamu ada di sini? S-Siapa kamu?”
Tanya Ran yang sudah tidak bisa menahan tangisnya
“kan sudah kubilang, aku Shiho Miyano.
Kenapa aku ada di sini? Haha. Pertanyaan yang konyol. Terserah lah aku mau
ngapain di sini. Aku kan pacar Shin-kun~” jawabnya sambil memeluk Shinichi.
“p-pacar? Apa itu benar? Shinichi jawab.!
Apa itu benar?”
“maap aku belum memberitahumu. I-iya.
D-Dia pacarku” jawab Shinichi dengan merasa bersalah
Ran langsung keluar dan berlari menjauh
dari ruangan Shinichi dan dari rumah sakit itu. Hatinya terasa teriris-iris.
Orang yang di nantikan selama ini mengkhianatinya. Orang yang membuatnya
menolak lamaran Dr. Tomoaki Araide dan Heiji Hattori. Semuanya ditolak hanya
demi Shinichi. Menyakitkan. Penyesalan berkecamuk di dadanya. Ran langsung
sampai di sebuah taman sambil melihat matahari terbenam. Kue tart yang dia buat
dengan cinta, sekarang dia tangisi. Dia menghapus tulisan ‘Gomennasai Kudou
Shinichi.!’ Dengan jarinya.
#NowPlaying : Rihanna – California King Bed (ga
tau kenapa pengen ngetik judul lagu ini..walaupun mungkin liriknya ga cocok
sama ceritanya, tapi nadanya kayanya bisa bikin nangis..klo author sih sering
nangis denger lagu ini :’( kenapa jadi curcol (again)? Okay..lanjut cerita deh
;))
“kenapa dihapus Ran-neechan~?” suara yang
dia kenal menyapanya dari belakang. Membuyarkan beribu khayalan tentang
Shinichi. Ran menghapus air matanya.
“Ran-neechan menangis?” Tanya bocah itu
lagi
“ah…tidak. Aku tidak menangis. Hanya
saja…” Ran teringat saat-saat wanita brengsek itu memeluk Shinichi. Sakit
rasanya.!
“Hanya saja?”
“ah. Ga apa-apa. Conan, kamu mau kue. Nih,
aku bikin kue tart. Tadinya mau aku kasih ke seseorang. Tapi, orang itu…ah,
sudah lah. nih~” jawab Ran menghapus air matanya.
“teman-teman aku punya kue nih.! Buatan
khusus Ran-neechan untuk kita” ucap Conan kepada teman-temannya melalui lencana
‘Detective Boys’. Dalam sekejap keempat bocah itu menghampiri Ran dan Conan.
“waaahh…Ran-neechaaan keliatannya enaakk
>w<” komentar Genta saat baru saja datang di sana
“ayo dimakan. Ini untuk kalian berlima.!”
Jawab Ran dengan bahagia
“untuk kelompok Detective Cilik.!
Arigatooouu Ran-neechaaan.!” Ucap mereka kompak dan memakan kue tartnya.
‘aku merasa lebih bahagia bersama mereka.
Shinichi. Kau hanya masa lalu bagiku’ batin Ran menguatkan dirinya.
~( ‘c’)/\(‘c’ )~|~( ‘c’)/\(‘c’
)~
*tokk…tokk…tokk*
‘siapa ya?’ batin Ran sambil berjalan ke
arah pintu. Dan saat membuka pintu—
“hai Mouri-san..” sapa wanita yang
wajahnya takkan pernah dilupakan oleh Ran. Saat melihatnya, Ran langsung
menutup kembali pintunya tapi ditahan Shiho.
“menurutku, kurang sopan kalau wanita
tiba-tiba pergi dari kamar orang tanpa berpamitan. Dan yang kedua, kurang sopan
juga kalau ada tamu di depan pintu tanpa diajak masuk langsung menutup pintunya
begitu saja”
.
.
.
okay..gimana chap 1 nya? chap 2 bakal update segeraaa..!!
arigatou~
by : Veronica Nova Ristiana (_cavana_)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar