Rabu, 16 Januari 2013

FanFiction - You. Unexpected

Chapter 1 - You. Break My Soul.


Beika, 28 May 2012

“Ha-hallo…”
“apa?! Beneran dok? Yeeaayy..!!!”
Kebahagiaan terpancar dari wajah Ran. Setelah hampir 2bulan Shinichi koma dan ga boleh dikunjungi, akhirnya bisa dikunjungi juga. Ran langsung menelpon Yukiko Kudo ibu Shinichi.
“tante, apa dokter udah ngasih tau tentang keadaan Shinichi? Belum? Katanya dia udah bisa dijenguk dan udah sadar.! Iya! Yeeeaaayy..!!” ucap Ran sambil loncat-loncat sendiri di depan cermin.
“pokoknya, aku harus minta maap sama Shinichi.! Ini semua kan salah aku. Semoga dia masih mau ketemu aku.!”
= flashback =
Haido, 1 April 2012
Saat itu siang hari, saat Shinichi dan Ran pulang bareng. Seperti biasa, mereka pulang sama Sonoko yang dijemput Subaru pacar barunya. Jadi mereka naik mobil Lancer yang baru di beli Subaru minggu lalu. Sebelum itu mereka menjemput Conan yang sedang mengikuti ujian masuk SD.
Shinichi, Ran, dan Conan diturunkan di depan kantor Kogoro Mouri.
“Ran-neechaaaann..ayoo masuukk..nanti dimarahi pamaann” ucap Conan sambil menarik-narik rok Ran(keenakan tuh ==)
“Conaan..maap yaa. Hari ini, Ran akan pergi denganku. daaah” ucap Shinichi pada Conan dengan nada mengejek.
Akhirnya Shinichi dan Ran berjalan-jalan. Ran mengajak Shinichi ke Pusat Perbelanjaan Beika. Ran bilang, dia ingin mencari hadiah untuk ulang tahun Aoko, sahabatnya yang sudah lama ga berkunjung. Mereka mulai berjalan ke tempat baju. Tapi, Ran tidak mau ada Shinichi saat dia memilih baju, jadi dia mengusir Shinichi.
Setelah sekian lama Ran memilih baju, Shinichi pun menelponnya karna ga dateng-dateng. Sampe 6kali Shinichi nelpon, tapi tetep ga diangkat. Beberapa detik kemudian ada e-mail dari Ran. Katanya, “di sini gelap. Aku di mana?”
“RAN.!”
Shinichi lalu menelpon Ran dan tetep ga diangkat. Dia membalas e-mail Ran. Beberapa saat kemudian e-mail dari Ran datang lagi
“menyeramkan. Suaranyaa…menyeramkan. Gelap. Yang bisa kulihat hanya 195000”
‘Apa ini? Ah. Ada lagi.!’ batin Shinichi
“bunyinya seperti plastik yang beradu.!”
‘gelap? Suara? 195000? Palstik? Ran, tunggu aku’ batin Shinichi panic
Setelah 10menit Shinichi berpikir mondar mandir bolak balik maju mundur kanan kiri depan belakang (?) tiba-tiba e-mail dari Ran datang lagi.
‘tolong aku.! Aku kehabisan napas.!’

Shinichi’s POV
Ran. Tunggu aku. Aku tidak akan membiarkanmu menderita. Aku berjanji.!
Hmm…coba kita pikir ulang. Dia berada di tempat gelap, dan hanya satu yang bisa dia lihat, yaitu ‘195000’ dia juga mendengar suara plastic beradu dan yang terakhir tempat itu sesak.
Hmm…
!!!
Jangan-jangan.!!
Ya. Pasti di sana.! Gudang.! Aku langsung berlari menerobos ke bagian pakaian wanita di lantai 3.

End of Shinichi POV
Saat Shinichi sedang berlari menuju bagian pakain wanita, ternyata escalator sedang macet dan lift sedang dalam perbaikan. Jadi Shinichi harus menaiki tangga. Dan ternyata di ujung tangga itu, Ran sedang menunggunya. Ya. Ran tidak bener-bener diculik. Tapi Shinichi belum menyadarinya. Sampai akhirnya saat tinggal 10 anak tangga lagi menuju Ran, Shinichi…
“R-Ran.!”
Shinichi sudah melihat Ran di ujung tangga. Karna dia girang bercampur heran, kaget dan bingung Shinichi berlari sekencang-kencangnya. Dan ternyata, latainya basah dan tanpa disadari Shinichi…terjatuh. Lebih tepatnya terpeleset berguling guling guling guling guling guling guling guling guling guling guling guling dan mendarat (?) di lantai dasar. Ran langsung mengejarnya turun ke bawah. Dan saat ke bawah dia melihat Shinichi yang sudah bersimbah darah yang mengalir dari kepalanya dan tangannya yang lecet. Ran menaruh kepala Shinichi di pangkuannya sambil memanggil ambulance dengan terisak-isak.

#NowPlaying : Avril Lavigne – When You’re Gone (hmm..menurut author sih lagunya cocok sama ceritanya. Jujur kalo denger lagu ini, pasti nangis.. :’( loh kenapa jadi curcol? Okay back to the story…sorry ng.iklan dikit ._.v)

Rumah Sakit Pusat Kota Haido
“mana Shin-chan, Ran-chan?” wanita dengan wajah yang sekarang sudah kuyu dan layu karna habis menangis.
“e…S-Shinichi a-ada d-di da-dalam ru-ruang UGD”
“APA? SHIN-CHAN ADA DI UGD??!! DIA GA COCOK ADA DI UGD!! AYO RAN-CHAN.!! IKUT  AKU.!!” Ucap wanita blonde itu sambil tangan kanannya menarik tangan Ran dan tangan kirinya mengelap ingusnya yang daritadi mengalir sampai  ke mulutnya.
“maaf dokter. Tapi sepertinya saya harus menjelaskan sesuatu hal. Shinichi memiliki sebuah penyakit, dan kalo hanya ditaruh di ruang UGD, Shin-ch—maksudnya Shinichi, bisa meninggal dalam waktu sekejap” jelas Chikage kepada dokter yang langsung di sambut dengan “APAAHH??!!” yang begitu lebar dari Ran dan sang dokter.
Akhirnya dokter pun memasukan Shinichi ke ruang ICU. Dokter khusus pun melarang Yukiko dan Ran untuk masuk. Mereka pun memilih untuk duduk di luar ruang ICU dengan harap harap cemas.
‘kalau tidak salah, dokter tadi kan…siapa ya?’ batin Ran sambil mengingat-ingat wajah dokter tadi.
“a-anoo…kenapa Shinichi bisa meninggal kalau tidak cepat-cepat di bawa ke ruang ICU?” Tanya Ran hati-hati
“sebenernya, dia selama ini…sakiiitt..hiks..hiks..hiks” jawabnya sambil menagis
“sakit?” jawab Ran sambil menenangkan Chikage
“iya…dia sakit…dia sakit ‘Leukimia’ a.k.a kanker darah”
Ran hanya terdiam. Matanya mulai berkaca-kaca. “benarkah? Sejak kapan? “
“sejak kelas 6SD. Shinichi terjatuh dari kasurnya, tangannya sedikit luka tergores. Aku mengobatinya dan setelah darahnya udah mulai hilang kami pun nggak merhatiin luka di tangannya itu. Tapi tiba-tiba di lantai banyak tetesan darah. Dan saat makan siang, meja makan tiba-tiba penuh dengan darah. Akhirnya kami membawa Shin-chan ke Rumah Sakit. Di perjalanan, Shinichi menadahi (?) darahnya dengan baskom kecil. Dan kamu tau apa yang terjadi sesampainya di Rumah sakit? Darahnya udah meluber a.k.a baskom itu udah ga bisa nahan banyaknya darah sShinichi a.k.a lagi, udah KEPENUHAN.! Kamu bisa bayangin kan Ran-chan? Dan dari situ dia di diagnosis sakit Leukimia dan lagi di vonis umurnya kurang dari 2bulan karna sakitnya udah stadium akhir.! Tapi ternyata dari situ, Shinichi berusaha dan membuktikan bahwa dia bisa hidup lebih dari perkiraan dokter. Dan bener aja. Dia bisa. Tante selalu takut dia kenapa-kenapa makanya tante pengen dia tinggal di Amerika. Tapi dia ngotot ga mau pergi. Dasar laki-laki.!”
“hmm…yang sabar ya..aku yakin Shin-kun pasti bisa.!”
‘shinichi…berjuanglah’
= End of FlashBack =
Ran sedang sibuk di dapur. Membuat kue untuk Shinichi. Kue tart penuh cinta, sekaligus sebagai permohonan maafnya. Karna sebenarnya saat itu, Ran tidak benar-benar di culik! #sweatdrop. Ternyata dia hanya ingin menjahili Shinichi. Karna saat itu adalah April Mop. ‘habis…Shinichi selalu saja berhasil mengerjaiku setiap April Mop’ batin Ran saat itu. Kue tart bertuliskan “Gomennasai Kudou Shinichi.!” Itu dia bawa ke kamarnya selagi dia memilih baju dan merias wajah.
“nah, selesai.!”
Ran pun berangkat jam 5sore saat jam besuk. Dengan mengenakan dress selutut berwarna pink yang saaaaannggaat cocok dengannya. Sambil membawa kotak berpita merah berisi kue tart.
‘2 bulan berlalu, semoga Shinichi masih mengingatk—‘
“Ran.! Mau kemana kau?” suara berat itu ternyata berasal dari pria berkumis yang terlihat sangat dekil karna menganggur.
“aku akan menjenguk Shinichi, Otoo-san” jawab Ran kepada orang yang tidak lain dan tidak bukan adalah ayahnya.
“untuk apa menjenguk detektif gadungan dan ingusan itu hah?”
“dia sudah sadar dari komanya. Pokonya aku akan berangkat.! Untuk makan malam sudah aku siapkan. Aku pergi~”
~( ‘c’)/\(‘c’ )~|~( ‘c’)/\(‘c’ )~
Akhirnya sampai, Rumah Sakit Pusat Kota Haido. ran bertanya kepada suster di mana ruang ICU. Tiba-tiba
“Ran?!” seorang dokter berambut kecoklatan berkacamata menghampirinya
“D-Dokter Araide? Sudah lama tidak berjumpa~”
“iya…tumben ke Rumah Sakit. Ada apa?”
“aku mau menjenguk Shinichi”
“ooh…ayo aku antar~”
~( ‘c’)/\(‘c’ )~|~( ‘c’)/\(‘c’ )~
“nah, dari sini tinggal lurus terus. Maap ga bisa nganter sampe sana. Ada pekerjaan yang harus dikerjakan” ucap Dr. araide sambil berlalu. Dia adalah dokter khusus Shinichi yang hampir dia lupain dulu.
“Ha’i. Arigatou~”
Ternyata masih cukup jauh untuk mencapai ruang ICU. Ran bener-bener ga sabar buat ketemu Shinichi. Setelah 2bulan lebih dikekang dan ga boleh ketemu. Wajahnya berseri-seri. Bener-bener bahagia.
“nah, ini ruangan Shinichi. Aduuuhh…dag dig dug hatikuuu~” ucap Ran sambil membuka pintu perlahan setelah sebelumnya mengetuk pintu.
Dan ternyata…
ternyata…
pemandangan yang bener-bener menyakitkan.!
Shinichi sedang berpelukan.!
Dan wanita itu adalah …
“S-Shinichi…” gadis berambut panjang itu tak kuasa menahan tangisnya. Lelaki yang ditunggunya selama ini, berpelukan dengan perempuan lain. Perempuan berambut coklat pendek.
“R-Ran” jawab Shinichi gelagapan karna kaget dan takut
“ooh…jadi ini yang namanya Ran. Ran Mouri? Cantik ya? Pantes Shinichi tidak mau melepaskanmu. Kenalkan, aku Shiho Miyano” ucap gadis berpakaian sangat minim yang memperlihatkan belahan buah dadanya sambil mengulurkan tangan pada Ran.
“kenapa kamu ada di sini? S-Siapa kamu?” Tanya Ran yang sudah tidak bisa menahan tangisnya
“kan sudah kubilang, aku Shiho Miyano. Kenapa aku ada di sini? Haha. Pertanyaan yang konyol. Terserah lah aku mau ngapain di sini. Aku kan pacar Shin-kun~” jawabnya sambil memeluk Shinichi.
“p-pacar? Apa itu benar? Shinichi jawab.! Apa itu benar?”
“maap aku belum memberitahumu. I-iya. D-Dia pacarku” jawab Shinichi dengan merasa bersalah
Ran langsung keluar dan berlari menjauh dari ruangan Shinichi dan dari rumah sakit itu. Hatinya terasa teriris-iris. Orang yang di nantikan selama ini mengkhianatinya. Orang yang membuatnya menolak lamaran Dr. Tomoaki Araide dan Heiji Hattori. Semuanya ditolak hanya demi Shinichi. Menyakitkan. Penyesalan berkecamuk di dadanya. Ran langsung sampai di sebuah taman sambil melihat matahari terbenam. Kue tart yang dia buat dengan cinta, sekarang dia tangisi. Dia menghapus tulisan ‘Gomennasai Kudou Shinichi.!’ Dengan jarinya.

#NowPlaying : Rihanna – California King Bed (ga tau kenapa pengen ngetik judul lagu ini..walaupun mungkin liriknya ga cocok sama ceritanya, tapi nadanya kayanya bisa bikin nangis..klo author sih sering nangis denger lagu ini :’( kenapa jadi curcol (again)? Okay..lanjut cerita deh ;))

“kenapa dihapus Ran-neechan~?” suara yang dia kenal menyapanya dari belakang. Membuyarkan beribu khayalan tentang Shinichi. Ran menghapus air matanya.
“Ran-neechan menangis?” Tanya bocah itu lagi
“ah…tidak. Aku tidak menangis. Hanya saja…” Ran teringat saat-saat wanita brengsek itu memeluk Shinichi. Sakit rasanya.!
“Hanya saja?”
“ah. Ga apa-apa. Conan, kamu mau kue. Nih, aku bikin kue tart. Tadinya mau aku kasih ke seseorang. Tapi, orang itu…ah, sudah lah. nih~” jawab Ran menghapus air matanya.
“teman-teman aku punya kue nih.! Buatan khusus Ran-neechan untuk kita” ucap Conan kepada teman-temannya melalui lencana ‘Detective Boys’. Dalam sekejap keempat bocah itu menghampiri Ran dan Conan.
“waaahh…Ran-neechaaan keliatannya enaakk >w<” komentar Genta saat baru saja datang di sana
“ayo dimakan. Ini untuk kalian berlima.!” Jawab Ran dengan bahagia
“untuk kelompok Detective Cilik.! Arigatooouu Ran-neechaaan.!” Ucap mereka kompak dan memakan kue tartnya.
‘aku merasa lebih bahagia bersama mereka. Shinichi. Kau hanya masa lalu bagiku’ batin Ran menguatkan dirinya.

~( ‘c’)/\(‘c’ )~|~( ‘c’)/\(‘c’ )~

*tokk…tokk…tokk*
‘siapa ya?’ batin Ran sambil berjalan ke arah pintu. Dan saat membuka pintu—
“hai Mouri-san..” sapa wanita yang wajahnya takkan pernah dilupakan oleh Ran. Saat melihatnya, Ran langsung menutup kembali pintunya tapi ditahan Shiho.
“menurutku, kurang sopan kalau wanita tiba-tiba pergi dari kamar orang tanpa berpamitan. Dan yang kedua, kurang sopan juga kalau ada tamu di depan pintu tanpa diajak masuk langsung menutup pintunya begitu saja”
.
.
.
okay..gimana chap 1 nya? chap 2 bakal update segeraaa..!!
arigatou~

by : Veronica Nova Ristiana (_cavana_)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar