Selamat bertemu lagiii~
sekarang vana mau kasih renungan lagi. tapi itu bukan berarti vana sok tau tentang agama. ini juga vana dapet dari ngerjain tugas agama, terus di share deh.
selamat merenung (?)
Sengsara
Wafat dan Kebangkitan Yesus
Penderitaan
merupakan bagian tak terpisahkan dalam hidup manusia. Tak jarang penderitaan
dapat membawa kematian. Penderitaan dapat diakibatkan oleh berbagai sebab
antara lain:
-
Akibat
kesalahan sendiri
-
Akibat
kesalahan orang lain
-
Kesediaan
demi memperjuangkan sesuatu hal baik
Penderitaan
itu sendiri ditanggapi orang secara berbeda.
1.
Ada orang yang bila menderita menjadi putus
harapan, menyalahkan diri sendiri, menyalahkan orang lain, bahkan menyalahkan Tuhan.
Akibatnya hidup terasa bagai beban dan tak punya arti lagi, muncul sikap dendam
pada oranglain, atau menjauhi Tuhan. Bila toh akhirnya ia mati, maka kematiannya
seolah merupakan kematian tanpa arti. Kematian merupakan akhir dari segalanya.
2.
Ada juga
orang yang ketika menderita berusaha menjalaninya dengan tabah,berusaha tegar ,
mendekatkan diri pada Tuhan untuk memohon kekuatan darinya, sehingga munculah
sikap positif dalam menghadapi penderitaan tersebut, yaitu kesadaran bahwa
penderitaan yang dialaminya adalah demi perjuangan untuk memperoleh hidup yang
lebih benar, lebih baik,lebih adil,dan
lebih bermartabat. Kalaupun kematian menyongsongnya, ia tidak terlalu takut,
bahkan kematian baginya dipandang sebagai awal kemenangan.
Dalam
perjalanan hidupNya, Yesus juga tak luput dari penderitaan bahkan sampai wafat
di kayu salib. Makna penderitaan yang dialami Yesus pertama-tama merupakan
konsekuensi dari tugas perutusanNya untuk melaksanakan kehendak Bapa mewartakan
dan menegakkan Kerajaan Allah di dunia.
Sebagai
orang yang beriman, kita juga diajak untuk selalu meneladani sikap Yesus dalam
menghadapi penderitaan dan kematian yaitu bersikap tabah dan taat penuh pada
kehendak Tuhan melalui doa dan melalui penyerahan diri sepenuhnya kepada
Penyelenggaraan Ilahi.
Penderitaan
dan kematian Yesus bagi kebanyakan orang Yahudi pada zamanNya, Yesus dianggap
gagal, sia-sia dan seluruh karyaNya seolah musnah seiring dengan kematianNya,
seolah-olah Yesus tidak akan diperhitungkan lagi.
Tetapi
dengan peristiwa kebangkitanNya dari alam maut, Allah membalikkan semua pikiran
tersebut. Kebangkitan Yesus membuat kehadiran Yesus tidak lagi terbatas pada
ruang dan waktu.
Ia hadir dimana-mana dalam hati setiap
muridNya. kehadiranNya itu mampu mempengaruh hati manusia, menjadi semangat
hidup banyak orang.
Melalui
kebangkitannya orang-orang tidak hanya mengenang karya dan ajaranNya, tetapi
menjadikan dia sebagai kekuatan hidup sehari-hari. Kehadirannya mampu membuat
orang tidak hanya sanggup meneruskan karya-Nya melainkan secara aktif dan
kreatif melakukannya. Kebangkitan Yesus merupakan pembenaran dari Allah
terhadap sabda dan karyanya, pembenaran terhadap perjuangan Yesus Kristus.
Kebangkitan
Yesus adalah permulaan dari corak kehidupan baru, kelahiran baru dan permulaan
suatu kehidupan yang lebih mulia. Kisah kebangkitan Yesus sendiri tidak banyak
dilaporkan dalam kitab suci. Namun demikian, bukti-bukti yang dapat menunjukkan
bahwa Yesus benar-benar bangkit antara lain: para murid yang melihat kubur
Yesus terbuka dan kosong (Yohanes 20:1-10), kain kafan Yesus yang tertinggal,
berita malaikat yang mengatakan Yesus sudah bangkit, dan beberapa kali penampakan
Yesus kepada murid-muridnya.
Renungan/Refleksi
Yesus
adalah sang Juruselamat. Ialah penyelamat dan penolong umat manusia. Ia hadir
untuk menggenapi kehendak Bapa. Dengan sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus
ini, Ia ingin membuktikan cinta kasih tak terbatas untuk manusia. PenderitaanNya
yang amat sangat ini, karena ingin memberi yang terbaik untuk manusia agar
pewartaan kerajaan Allah dapat benar-benar terlaksana. Walaupun saat wafat,
Yesus dicemooh karena tidak dapat menyelamatkan diriNya sendiri, tapi Tuhan
datang membangkitkanNya pada hari yang ke-3. Sehingga inilah yang menjadi bukti
kuat pewartaan cinta kasih Tuhan dalam diriNya.
Sengsara,
wafat dan kebangkitan Yesus perlu kita maknai sebagai hal yang benar-benar baik
dan penting. Sengsara dan wafat Yesus menunjukkan cinta Yesus pada umat manusia
melalui pengorbananNya yang amat luar biasa. Dan kebangkitan Yesus merupakan
permulaan dari corak kehidupan baru, kelahiran baru dan permulaan suatu
kehidupan yang lebih mulia. Jadi setelah kita memaknai betapa baiknya makna
dibalik sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus kita bisa mulai merenungkan
betapa sakitnya disiksa, dihina, dicela, dan dipaku pada kayu salib. Belum
lagi, ditikam lambungNya.
Maka
dari itu, kita perlu berdoa kepada Tuhan Yesus untuk memohon dari sengsaraNya
agar kita pun dikuatkan oleh Tuhan melalui bilur-bilurNya. Ingat! Tuhan tidak
wafat dengan sia-sia. Ia wafat dengan satu tujuan; menyelamatkan umat manusia
dari dosa.
Trimah kasih,ini sangat membantu saya
BalasHapusMksih bnyk sdh membantu
BalasHapusTerimakasih jawaban ini sangat membantu 😇
BalasHapus