Selasa, 05 November 2013

Renungan - Sengsara, Wafat dan Kebangkitan Yesus

Selamat bertemu lagiii~
sekarang vana mau kasih renungan lagi. tapi itu bukan berarti vana sok tau tentang agama. ini juga vana dapet dari ngerjain tugas agama, terus di share deh.
selamat merenung (?)

Sengsara Wafat dan Kebangkitan Yesus
Penderitaan merupakan bagian tak terpisahkan dalam hidup manusia. Tak jarang penderitaan dapat membawa kematian. Penderitaan dapat diakibatkan oleh berbagai sebab antara lain:
-          Akibat kesalahan sendiri
-          Akibat kesalahan orang lain
-          Kesediaan demi memperjuangkan sesuatu hal baik
Penderitaan itu sendiri ditanggapi orang secara berbeda.
1.       Ada orang yang bila menderita menjadi putus harapan, menyalahkan diri sendiri, menyalahkan orang lain, bahkan menyalahkan Tuhan. Akibatnya hidup terasa bagai beban dan tak punya arti lagi, muncul sikap dendam pada oranglain, atau menjauhi Tuhan. Bila toh akhirnya ia mati, maka kematiannya seolah merupakan kematian tanpa arti. Kematian merupakan akhir dari segalanya.
2.      Ada juga orang yang ketika menderita berusaha menjalaninya dengan tabah,berusaha tegar , mendekatkan diri pada Tuhan untuk memohon kekuatan darinya, sehingga munculah sikap positif dalam menghadapi penderitaan tersebut, yaitu kesadaran bahwa penderitaan yang dialaminya adalah demi perjuangan untuk memperoleh hidup yang lebih  benar, lebih baik,lebih adil,dan lebih bermartabat. Kalaupun kematian menyongsongnya, ia tidak terlalu takut, bahkan kematian baginya dipandang sebagai awal kemenangan.
Dalam perjalanan hidupNya, Yesus juga tak luput dari penderitaan bahkan sampai wafat di kayu salib. Makna penderitaan yang dialami Yesus pertama-tama merupakan konsekuensi dari tugas perutusanNya untuk melaksanakan kehendak Bapa mewartakan dan menegakkan Kerajaan Allah di dunia.
Sebagai orang yang beriman, kita juga diajak untuk selalu meneladani sikap Yesus dalam menghadapi penderitaan dan kematian yaitu bersikap tabah dan taat penuh pada kehendak Tuhan melalui doa dan melalui penyerahan diri sepenuhnya kepada Penyelenggaraan Ilahi.
Penderitaan dan kematian Yesus bagi kebanyakan orang Yahudi pada zamanNya, Yesus dianggap gagal, sia-sia dan seluruh karyaNya seolah musnah seiring dengan kematianNya, seolah-olah Yesus tidak akan diperhitungkan lagi.
Tetapi dengan peristiwa kebangkitanNya dari alam maut, Allah membalikkan semua pikiran tersebut. Kebangkitan Yesus membuat kehadiran Yesus tidak lagi terbatas pada ruang dan waktu.
 Ia hadir dimana-mana dalam hati setiap muridNya. kehadiranNya itu mampu mempengaruh hati manusia, menjadi semangat hidup banyak orang.
Melalui kebangkitannya orang-orang tidak hanya mengenang karya dan ajaranNya, tetapi menjadikan dia sebagai kekuatan hidup sehari-hari. Kehadirannya mampu membuat orang tidak hanya sanggup meneruskan karya-Nya melainkan secara aktif dan kreatif melakukannya. Kebangkitan Yesus merupakan pembenaran dari Allah terhadap sabda dan karyanya, pembenaran terhadap perjuangan Yesus Kristus.
Kebangkitan Yesus adalah permulaan dari corak kehidupan baru, kelahiran baru dan permulaan suatu kehidupan yang lebih mulia. Kisah kebangkitan Yesus sendiri tidak banyak dilaporkan dalam kitab suci. Namun demikian, bukti-bukti yang dapat menunjukkan bahwa Yesus benar-benar bangkit antara lain: para murid yang melihat kubur Yesus terbuka dan kosong (Yohanes 20:1-10), kain kafan Yesus yang tertinggal, berita malaikat yang mengatakan Yesus sudah bangkit, dan beberapa kali penampakan Yesus kepada murid-muridnya.

Renungan/Refleksi
Yesus adalah sang Juruselamat. Ialah penyelamat dan penolong umat manusia. Ia hadir untuk menggenapi kehendak Bapa. Dengan sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus ini, Ia ingin membuktikan cinta kasih tak terbatas untuk manusia. PenderitaanNya yang amat sangat ini, karena ingin memberi yang terbaik untuk manusia agar pewartaan kerajaan Allah dapat benar-benar terlaksana. Walaupun saat wafat, Yesus dicemooh karena tidak dapat menyelamatkan diriNya sendiri, tapi Tuhan datang membangkitkanNya pada hari yang ke-3. Sehingga inilah yang menjadi bukti kuat pewartaan cinta kasih Tuhan dalam diriNya.
Sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus perlu kita maknai sebagai hal yang benar-benar baik dan penting. Sengsara dan wafat Yesus menunjukkan cinta Yesus pada umat manusia melalui pengorbananNya yang amat luar biasa. Dan kebangkitan Yesus merupakan permulaan dari corak kehidupan baru, kelahiran baru dan permulaan suatu kehidupan yang lebih mulia. Jadi setelah kita memaknai betapa baiknya makna dibalik sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus kita bisa mulai merenungkan betapa sakitnya disiksa, dihina, dicela, dan dipaku pada kayu salib. Belum lagi, ditikam lambungNya.

Maka dari itu, kita perlu berdoa kepada Tuhan Yesus untuk memohon dari sengsaraNya agar kita pun dikuatkan oleh Tuhan melalui bilur-bilurNya. Ingat! Tuhan tidak wafat dengan sia-sia. Ia wafat dengan satu tujuan; menyelamatkan umat manusia dari dosa.

3 komentar: